PIKIRAN RAKYAT - Kenaikan harga pangan yang terjadi setiap Hari Besar Keagamaan Nasional , khususnya Ramadhan dan Idul Fitri, sebenarnya bukanlah hal yang mengejutkan. Fenomena tersebut seolah menjadi siklus tahunan di negara kita.Situasinya diperburuk dengan harga beberapa komoditas yang sudah melompat naik sejak akhir tahun 2021. Sebutlah kenaikan harga minyak goreng, kedelai, daging sapi, dan cabai yang masih menjadi isu nasional terkini.
Pemerintah mengklaim bahwa stok pangan nasional selama beberapa bulan ke depan dalam kondisi aman bahkan surplus. Satuan Petugas Pangan POLRI juga telah diterjunkan ke pasar untuk memantau pergerakan harga. Baca Juga: Tips Terhindar dari Bau Mulut dan Penumpukan Plak Bakteri Saat Berpuasa, Tak Hanya Menyikat Gigi Saja
Namun demikian, pergerakan harga pangan hingga minggu pertama Ramadhan menunjukkan tren kenaikan. Beberapa ekonom menilai, jika polemik ini tidak segera ditangani, rata-rata kenaikan harga pangan dapat mencapai 40% saat Idul Fitri nanti.Mengkaji Akar Masalah Riset yang dilakukan oleh lembaga Nielsen menyebutkan rata-rata konsumsi kebutuhan pangan pokok masyarakat Indonesia selalu meningkat setiap bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Tercatat rata-rata peningkatan konsumsi pangan pada masyarakat kelas menengah sekitar 20%, sedangkan konsumsi masyarakat kelas bawah meningkat signifikan hingga 40%.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: wow_keren - 🏆 5. / 80 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »