REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi mengusulkan pantauan media sosial para peserta Calon Pegawai Negeri Sipil 2019. Tujuannya memantau aktivitas peserta seleksi CPNS jika diduga terlibat radikalisme.
"Kami sudah minta kepolisian sebetulnya ya untuk mengeluarkan SKCK itu kalau bisa sudah mempertimbangkan aspek itu," katanya pada wartawan usai penandatanganan Surat Keputusan Bersama penanganan radikalisme pada Aparatur Sipil Negara dan portal aduan ASN pada Selasa, . "Kan setelah lulus SKD , ada tes SKB di instansi masing-masing ada wawancara. Ya kami harapkan masing-masing instansi juga melakukan penelusuran rekam jejak para calon dengan berbagai cara," ujarnya.
"Ya medsosnya bisa dipantau. Ya pokoknya yang anti-NKRi, anti-Pancasila antipemerintah, anti ya itu lah," ucapnya.
....sosmed semestinya sudah jadi prasyarat tambahan rekrutmen, selain wawancara dan psikotest ttg radikalisme. media aja bisa kita golongkan tendensinya...
Isi medsos bokep mulu tak masalah kan?
Rekrutmen cpns hrs ketat dan bebas dr orang2 yg terpapar radikalisme...
Bingung yg RADIKAL itu yg bagaimana? Sebaiknya kita tanya dulu diri kita SUDAHKAH SAYA MENGAMALKAN KEMURNIAN IDOLOGI PANCASILA SECARA KESELURUHAN DAN SUDAHKAH SESUAI UUD 1945 CARA SAYA BERNEGARA..? KALAU JAWABANNYA DARI HATI SENDIRI BILANG BELUM ...MAKA ITULAH PANGKAL MASAHNYA.
Kok jadi berlebihan ya? :(
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »