REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang puasa dan lebaran tahun 2020, pemerintah telah melakukan berbagai upaya antisipasi sejak dini untuk memastikan pasokan dan harga aneka bawang stabil. Sebagai komoditas yang sensitif terhadap gejolak inflasi, bawang merah dan bawang putih menjadi fokus perhatian Kementan.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto saat dihubungi di sela-sela kegiatan Sinkronisasi Angka Sementara Hortikultura di Semarang , mengatakan pihaknya terus menyempurnakan sistem peringatan dini berbasis data untuk mendeteksi ketersediaan pasokan komoditas strategis utamanya cabai dan bawang.
Menurut Anton, kuncinya adalah kedisiplinan petugas data mulai dari level kecamatan, kabupaten, provinsi hingga pusat dalam melaporkan data luas tanam."Dengan demikian kondisi pasokan bawang 3 bulan kedepan bisa terpantau sejak dini, ” tambah dia. Sementara terkait pasokan bawang putih, pihaknya mencatat perkiraan produksi bawang putih lokal bulan Februari hingga Mei yang secara kumulatif mencapai 43 ribu ton. “Produksi bawang putih dalam negeri sejatinya sudah mampu mensuplai sekitar sepuluh persen kebutuhan bawang putih secara nasional. Produksi bawang putih lokal memang kami proyeksikan untuk menjadi benih.
“Bawang merah menjelang puasa dan lebaran saya kira tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Panen raya ada terus kok, dilakukan di berbagai wilayah sentra seperti Brebes, Bima, Nganjuk, Solok, Enrekang dan lainnya. Bahkan saya sudah cek sendiri kondisi lapangan seperti di Garut dan Enrekang sudah siap menjaga ketersediaan pasokan menjelang lebaran,” ungkap Sukarman.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »