Jika wacana itu diterapkan, dikhawatirkan terjadi kekacauan dalam pengelolaan proyek pertambangan, adanya tumpang tindih pemanfaatan lahan, dan munculnya kerusakan lingkunganDeputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kemen PPPA Ratna Susianawati mengaku sangat prihatin atas kejadian kekerasan dalam rumah tangga tragis tersebut. Menurutnya, hal itu menunjukkan perempuan masih sangat rentan menjadi korban kekerasan.
“Titik kerentanan itu masih ada di perempuan dan anak. Kami juga mengawal proses pendampingan hukum supaya bisa memberikan efek jera kepada pelaku. Bagi kami, tidak ada toleransi terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan, untuk itu pelaku harus dihukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” katanya.
Diketahui, saat ditemukan petugas kebersihan, korban dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi utuh namun terdapat luka remuk di bagian kepala sebelah kiri dan hidung korban mengeluarkan darah serta bibir dengan kondisi pecah. “Situasi anak-anak kita dan keluarga kita sedang tidak baik-baik saja, ketika tidak ditangani secara baik, akan semakin banyak pemicunya. Dan ini yang harus menjadi perhatian pemerintah."
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »