REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian terus mendorong sektor industri pengolahan karet agar semakin produktif, berdaya saing, dan mampu melakukan diversifikasi produk. Langkah strategis ini sekaligus memacu program hilirisasi dan memperdalam struktur sektor manufaktur di dalam negeri.
Sementara, produksi karet alam pada 2019 mencapai 3,3 juta ton, yang meliputi SIR atau crumb rubber, lateks pekat, dan RSS atau ribbed smoked sheet. Dari jumlah tersebut, 20 persen diolah di dalam negeri oleh industri hilir menjadi ban, vulkanisir, alas kaki, rubber articles, maupun Manufacture Rubber Goods lainnya, sedangkan sebanyak 80 persen karet alam diekspor.
Upaya yang telah dilakukan pemerintah demi meningkatkan harga karet alam salah satunya melalui peningkatan penyerapan oleh industri dalam negeri. Hal tersebut sesuai amanat presiden yang ditindaklanjuti dengan penggunaan aspal karet untuk infrastruktur jalan.
Harganya murah tapi tak meriah.
temen gw bapaknya petani karet hidupnya ga seenak yang bapaknya asn gol 3A hennm.
Alhamdulillah petani karet makmur. Khusus petani karet loh ya
Kalau terbesar harusnya .. makmur negri ini?
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »