REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengungkapkan kenaikan harga komoditas seperti crude palm oil dan minyak mentah menjadi beban bagi anggaran pendapatan belanja negara . Hal ini disebabkan pemerintah harus menanggung risiko kenaikan belanja subsidi energi.
Kendati demikian, Febrio menyebut kenaikan harga komoditas dapat menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Tercatat harga CPO mencapai 1926,9 dolar AS per ton atau setara Rp 27.678.473. “Itu akan menyalurkan lagi dana pihak ketiga perbankan kita yang selama dua tahun tumbuh tinggi di atas 10 persen. Saat ini kami prediksi ada Rp 600-Rp700 triliun dana pihak ketiga yang bisa dibilang menumpuk di perbankan,” ucapnya.
Menurutnya kondisi inilah yang terjadi beberapa waktu lalu ketika pemerintah memberlakukan kebijakan HET terhadap harga minyak goreng di tengah kelangkaan pasokan. Dia menuturkan negara-negara seperti Polandia, Amerika Latin telah belajar dari kebijakan ini.Chatib menilai langkah pemerintah sudah benar dengan mencabut HET dan memberikan bansos dalam bentuk bantuan langsung tunai."Kenapa saya katakan benar karena beban BLT lebih kecil dari subsidi dari seluruh barang," lanjutnya.
Gundul mu
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »