Tangkapan layar Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes drg. R. Vensya Sitohang M.Epid dan Sekretaris III Pengurus Pusat IDAI dr. Catherine M. Sambo dalam diskusi di Jakarta, Selasa ANTARA/Prisca Triferna/pri.
Jakarta - Imunisasi anak di tengah pandemi COVID-19 harus dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat dan hanya dilakukan kepada anak yang sehat, kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan drg. R. Vensya Sitohang M.Epid. "Perubahan yang pasti bagaimana protokol kesehatan tetap dilaksanakan dalam pelayanan imunisasi. Bahwa selama ini bisa tanpa alat pelindung diri tapi sekarang untuk petugas sudah harus menggunakan masker bedah," kata dia dalam diskusi dengan topik "Imunisasi anak di tengah pandemi" yang diadakan AJI Indonesia di Jakarta, Selasa.
Namun demikian, ada saat petugas harus berada dalam jarak yang dekat dengan anak maka proses penyuntikan atau pemberian penetesan harus dilakukan dalam waktu secepat mungkin. Fenomena baru di fasilitas layanan kesehatan juga berupa triase atau pemisahan anak sehat dan sakit sudah harus dilakukan lebih awal. Jika tidak dikondisikan dengan baik oleh petugas kesehatan, kata dia, akan berdampak kepada ketakutan oleh orang tua untuk membawa anaknya menjalani imunisasi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »