Berbagai lembaga keuangan dunia kembali merevisi prediksi pemulihan ekonomi dunia. Penyebabnya adalah kejadian luar biasa di India yang menempatkan negara itu dalam titik panas pandemi. Minggu lalu, India memecahkan rekor dengan 400.000 lebih kasus baru dalam satu hari.
Cepat atau lambat dunia akan terkena imbas ekonominya karena India menjadi salah satu harapan pemulihan ekonomi dunia dari sisi permintaan. Untuk Indonesia, Dana Moneter Internasional merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2021 ke 4,3 persen. Demikian juga dengan Bank Pembangunan Asia yang menetapkan batas bawah 4,5 persen.
Kedua proyeksi tersebut tidak berbeda jauh dari batas bawah prediksi pertumbuhan ekonomi versi pemerintah sebesar 4,5 persen. Ini membuat prediksi dari Blomberg—bahwa dunia akan melihat dua jalur pemulihan, jalur cepat versus jalur lambat—semakin mendekati kenyataan. Hal ini diilustrasikan dengan data untuk negara-negara maju. Zona Euro mengalami kontraksi 0.6 persen di triwulan I 2021. Pada saat yang sama, China dan AS masing-masing tumbuh 18,3 dan 6,4 persen.