Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, sampai rendahnya kemampuan belajar."Tidak ada satupun wanita Indonesia yang pengin anaknya bodoh, suaminya bodoh nggak apa-apa tapi anaknya jangan sampai," kelakar Menkes dalam agenda Hari Gizi Nasional di BKKBN, Rabu .Stunting umumnya terjadi akibat balita kekurangan asupan penting seperti protein hewani dan nabati dan juga zat besi.
Pemberian biskuit sebagai pangan tambahan juga dianggap tidak efektif dalam pengentasan stunting. Sebab anak butuh asupan protein, bukan karbohidrat tinggi seperti yang ada di biskuit. Orang tua juga perlu rutin memeriksa tinggi dan berat badan anak. Jika kurvanya tidak mengalami kenaikan dalam dua bulan berturut-turut, segera dibawa ke posyandu atau puskesmas.
"Jadi ingin saya sampaikan ke ibu-ibu, begitu timbangan anak tidak naik, segera kirim ke puskesmas. Karena kalau disitu diintervensi, 90 persen bisa sembuh. Bapak ibu jangan tunggu anaknya stunting, telat," pungkasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Article headlineGELORA.CO - Kelakar Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin membuat publik bertanya-tanya. Adapun dalam celetukan...
Sumber: geloraco - 🏆 34. / 51 Baca lebih lajut »