Kejadian-kejadian dari Loteng Lantai 25

  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 62 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 28%
  • Publisher: 70%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Beberapa jam setelah itu, muncul mobil hitam besar lain yang memuntahkan pria-pria pembawa meriam panggul. Adu ledakan pun terjadi. Aku tak berani lihat. Takut kalau salah satu bom mereka melesat ke loteng ini. Cerpen AdadiKompas

Kakek menghela napas panjang. Sudah sering aku minta padanya untuk tukar posisi. Namun, ia terus saja bilang kalau aku masih muda dan kuat. Jangan sia-siakan nyawa. Lagi pula, jika aku keluar, siapa yang bisa menjaminku memperoleh stok makanan? Sejauh yang kutahu, Kakek Ukaba bergabung dengan banyak organisasi. Mungkin dari situ makanan berasal. Akhirnya aku menyerah dan berdiam diri di loteng sendirian. Aku hanya bisa berharap loteng atau gedung ini tidak roboh terkena sasaran meriam.

Di sinilah kita sekarang. Selama aku pergi, kau jangan pernah menampakkan diri apa pun yang terjadi. Kau masih muda dan kuat. Sayang jika nyawa kausia-siakan begitu saja. Biarkan Kakek yang keluar mencari makanan. Kau di sini saja. Kau suka loteng ini, kan? Baru sehari-semalam kami tinggal, Kakek Ukaba sudah pergi dan belum kembali hingga sekarang. Dia pria yang tangguh, aku akui itu. Sejak kecil, aku tinggal bersamanya karena Ayah meninggal dunia saat bekerja di pertambangan timah, sementara Ibu tiada saat melahirkanku. Meskipun tinggal di dalam gubuk reyot, Kakek memiliki beberapa bidang tanah yang diolahnya sendiri menjadi kebun jagung dan ubi jalar. Ia pernah berencana menjual tanah-tanah itu untuk ditukarkan dengan rumah berdinding bata merah.

Langsung saja, aku berbalik dan cepat-cepat menuruni tangga menuju lantai 23. Dekat mesin cuci, ada sebuah radio yang berdiri di atas meja kecil. Radio itu milik Kakek Ukaba. Sebelum pergi, ia berpesan kalau aku jangan sampai jadi anak muda yang kuat, tapi bodoh. Simaklah radio setiap hari ketika suasana memungkinkan, kata Kakek suatu hari. Namun, aku tidak sepenuhnya mematuhi kata-katanya. Bahkan semenjak ia pergi, baru 5 kali ini aku berani menyetel radio.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kebakaran Tangki Kilang Pertamina Cilacap, Polisi: Sementara Nihil KorbanTangki kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, sempat terbakar malam ini. Polisi mengungkap tak ada korban dari kejadian tersebut.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Pasien Covid-19 Kabur Belum Ditemukan, Bima Arya Tegur Petugas Pusat IsolasiBima akan memperketat pengawasan keamanan untuk menghindari kejadian serupa di tempat isolasi Covid-19 Kota Bogor. Wadeeuuuuuhhh 😰🤐🤐🤐
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Wakil Bupati Sangihe Meninggal, Ini Penjelasan Lion AirDanang menambahkan, melihat kejadian tersebut pimpinan awak kabin bersama kru kabin lainnya langsung menghampiri untuk mengetahui kondisi Helmud Hontong.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Detik-detik Bus Berpenumpang 30 Orang Terguling Timpa Honda Jazz di Tol Krapyak SemarangSaat di lokasi kejadian, ada kemacetan. Diduga pengemudi bus kurang waspada dan tidak bisa menguasai lajunya hingga menabrak pembatas jalan tol.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »