Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang melakukan operasi 'water bombing' untuk pemadaman api di Gunung Arjuno, Jawa Timur. Surabaya - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyampaikan perubahan kecepatan angin sempat menghalangi upaya pemadam melalui operasi pengeboman udara pada kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Arjuno-Gunung Welirang, Jawa Timur, Senin.
Turbulensi disebabkan karena angin di ketinggian cukup kencang sehingga membahayakan operasi pengeboman di beberapa titik yang telah diidentifikasi, yakni di kawasan Maha Pena, Watu Bagong dan Curah Sriti.Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa timur, angin bertiup dengan kecepatan 25 knot, yang mana normal kecepatan angin untuk penerbangan yang aman berada pada 10 knot.
Kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Arjuno-Welirang ini diinformasikan pertama kali pada Juli 2019, yaitu lokasi titik api diketahui mendekati puncak di ketinggian sekitar 3.200 mdpl dengan tutupan lahan yang didominasi sabana.Sedangkan, medan menuju lokasi sulit dijangkau, tidak terdapat sumber air dan kondisi angin cukup kencang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »