Gigih Setyorini, guru kelas I SD Pariem, Kabupaten Supiori, Papua, mengajak siswa belajar dengan rileks dengan menyanyi bersama. Anak-anak pun merasa lebih bahagia belajar dan senang berada di sekolah.
Sekolah pun menjadi lingkungan yang penuh tekanan dan kompetitif karena kebahagiaan dan kolaborasi tidak cukup dihargai.Why the World Needs Happy Schools: Global report on happiness in and for learningyang diujicobakan di Jepang, Laos, dan Thailand telah mengubah sistem pendidikan dengan menempatkan kebahagiaan, kesejahteraan, dan kegembiraan belajar siswa sebagai inti dari pengalaman pendidikan.
Berdasarkan laporan UESCO, siswa yang lebih bahagia akan belajar lebih baik dan lebih mungkin untuk terus belajar sepanjang hayat. Dalam siklus kebajikan, hasil belajar yang positif juga terbukti menghasilkan siswa yang lebih bahagia dan tangguh. Logika serupa berlaku bagi guru. Guru yang lebih bahagia akan mengajar dengan lebih baik dan lebih mungkin untuk terus mengajar, memperdalam pengetahuan konten pedagogisnya, mengembangkan jalur karier, serta memperkuat hubungan mereka dengan siswa, keluarga, dan staf sekolah.
Sekolah Menyenangkan Gerakan Sekolah Menyenangkan Utama Happy School Sdgs SDG04-Pendidikan Berkualitas
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: rmol_id - 🏆 21. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »