Dua BUMN Karya yaitu WIKA dan WSKT keduanya mencatatkan penurunan laba bersih yang signifikan. WIKA bahkan mencatatkan kerugian sebesar Rp 28 miliar dalam 9 bulan tahun ini. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya WIKA masih mencatatkan laba bersih senilai Rp 105 miliar.
Kemudian untuk kasus WSKT, laba bersihnya susut nyaris 100%. Bayangkan saja, laba bersih WSKT hingga September 2022 secara kumulatif hanya sebesar Rp 425 juta saja, padahal di periode yang sama sebelumnya mencapai Rp 174 miliar. Padahal kedua BUMN Karya tersebut memiliki aset paling besar. Sebagai catatan total aset WIKA mencapai Rp 74,2 triliun sedangkan WSKT mencapai Rp 99,9 triliun.
Dengan total aset yang besar tersebut, ukuran laba bersih WIKA maupun WSKT sangatlah mini. Kendati laba bersih ADHI dan PTPP mencatatkan kenaikan laba bersih tetapi ukuran laba bersihnya masih tergolong mini jika dibandingkan dengan aset maupun tren historis sebelum pandemi Covid-19. Faktor selanjutnya adalah soal utang yang menggunung di tengah kenaikan suku bunga. Untuk diketahui, rasio kewajiban terhadap modal dari empat BUMN Karya bahkan mencapai 4x dan kebanyakan BUMN Karya ini memiliki kewajiban jangka pendek yang lebih besar ketimbang jangka panjangnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Bisa Diterima Ukraina dan Rusia, Pramono: Jokowi Diplomat yang NaturalPresiden Jokowi adalah seorang diplomat yang natural. Jokowi tahu kapan harus berkata apa, kapan harus kencang, serta kapan harus melandai.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »