Kanker payudara masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan wanita. Hingga saat ini kanker payudara menempati peringkat tertinggi kasus kanker di Indonesia. Menurut Data Globacon 2020 yang dikutip dari wesbsite resmi Kementerian Kesehatan RI , kanker payudara mencapai jumlah 68.858 kasus dari total 396.914 kasus kanker di Indonesia.
Dokter spesialis bedah, dr Rika Lesmana, SpB, dari RS Brawijaya Saharjo menyatakan tujuan dari deteksi dini adalah mengetahui keabnormalan pada payudara, biasanya mendeteksi adakah benjolan pada payudara. Melakukan deteksi dini pada payudara terbagi dalam dua metode, yaitu yang dilakukan mandiri disebut SADARI dan dan yang dilakukan dengan bantuan ahli medis secara klinis disebut SADANIS.SADARI merupakan metode deteksi dini yang bisa dilakukan mandiri tanpa perlu bantuan orang lain. Mengomentari hal ini, dr Rika berharap dengan malakukan deteksi dini sendiri, membuat para wanita menjadi yang pertama menemukan kejanggalan pada payudaranya.
"Dan kalau pada saat SADARI ini ketahuan kok kayaknya ada benjolan, ini benjolan apa bukan, sebenarnya itu tidak harus dikhawatirkan. Tujuannya sebenarnya untuk menemukan tanda-tanda lain atau keabnormalan pada payudara," lanjutnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »