Ia juga menjelaskan bahwa green airport yang dimaksud ini adalah low carbon yang sumber energi bukan dari minyak bumi namun dengan solar panel, lalu untuk pengelolaan sumber airnya dilakukan dengan hidro dan blue energy. Dan itu semua akan dilakukan studinya di Kaltara.
Tidak sampai disana, kata Denon, jika studi tersebut berjalan lancar dan hasil bagus pihaknya akan membangun bandara di Kaltara. Di mana bandara tersebut akan dioptimalkan untuk menunjang ekspor produk hasil laut unggulan di daerah tersebut ke mancanegara, seperti udang, ikan, kepiting dan lainnya. "Inisiatif proyek ini dari Gubernur Kalimantan Utara, dan KADIN Indonesia Bidang Perhubungan membawa investor dari Kanada untuk mengembangkan green airport, yang nantinya bandara tersebut akan dikhususkan untuk ekspor dan impor produk-produk lokal di Kaltara," katanya.
"Diharapkan tahun 2024 studi dan profile investasi sudah dapat diimplementasikan di Kalimantan Utara dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah tersebut. Dan kami juga berharap pada tahun 2024 di Kalimantan Utara sudah berdiri dan beroperasi green airport dengan pembiayaan dari investor Kanada," tutupnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »