Kala tim-tim 'liga petani' mendominasi Liga Champions

  • 📰 antaranews
  • ⏱ Reading Time:
  • 91 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 40%
  • Publisher: 78%

Indonesia Berita utama Berita

Kala tim-tim dari 'liga petani' mendominasi Liga Champions.

Pandemi COVID-19 memaksa UEFA menempuh langkah darurat guna menuntaskan dua kompetisi klub mereka, Liga Europa dan Liga Champions, yakni dengan format home tournament serta mengeliminir kandang-tandang.Kendati demikian sejumlah laga babak 16 besar masih menggunakan format kandang-tandang untuk beberapa pertandingan yang sudah menjalani leg pertama.

Dua gol Ronaldo tak cukup mengamankan langkah Juventus, sebab satu eksekusi penalti Memphis Depay memastikan Lyon lolos dengan agresivitas gol tandang dalam skor agregat 2-2.Kejutan Lyon kembali diprediksi berakhir, sebab di perempat final mereka harus menghadapi Manchester City yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat juara terlebih tim besutan Pep Guardiola itu juga berhasil menyingkirkan kubu tersukses di Liga Champions, Real Madrid.

Leipzig melenggang mudah melewati hadangan Tottenham Hotspur yang tak menunjukkan reputasinya sebagai runner-up musim lalu dengan kemenangan agregat 4-0 di babak 16 besar.Kepergian mesin gol utama mereka, Timo Werner, yang memutuskan hijrah ke Chelsea lebih awal tanpa mengikuti kelanjutan Liga Champions sempat menimbulkan pesimisme dari kalangan pandit atas peluang Die Roten Bllen di kompetisi klub paling bergengsi se-Eropa itu.

Nagelsmann dengan cerdik bisa meruntuhkan strategi konservatif khas Diego Simeone dan satu pergantian pemain kunci dalam Tyler Adams berbuah kemenangan 2-1 mengantarkan langkah Leipzig ke semifinal. PSG mencetak sejarah untuk pertama kalinya mencapai final, membuka kesempatan melepas reputasi jagoan kandang klub kaya raya itu.mereka jadi enam mulai musim depan.Sejak mengambil alih PSG, ambisi Nasser Al-Khelaifi dan QSI-nya jelas bukan sekadar menjadi yang terbaik di tanah Prancis, tetapi seluruh daratan Benua Biru.

Lawan mereka bukan kubu sembarangan melainkan Bayern yang sudah lima kali membuktikan kemampuan mereka menjuarai Eropa.Setelah mengalami awal musim yang sulit bersama Niko Kovac, kehadiran Hans-Dieter 'Hansi' Flick sebagai nakhoda baru sukses mengantarkan Bayern kembali menegaskan dominasi mereka di Jerman, mengawinkan gelar Bundesliga dengan trofi DFB Pokal 2019/20.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 6. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Demi Treble Winners, Munchen Ingin Buat Final Liga Champions Jadi Neraka buat PSGMunchen dijadwalkan meladeni PSG pada partai puncak Liga Champions, Senin (24/8/2020) dinihari WIB di Lisbon, Portugal.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Final Liga Champions: PSG vs Bayern Munchen, Ambisi Kedua Tim Bidik Treble Winners - Tribunnews.comTerdapat sebuah ambisi besar yang sama dimiliki Paris Saint-Germain (PSG) maupun Bayern Munchen dalam menatap laga final Liga Champions musim ini.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »

Ini Dia Wasit yang Bakal Pimpin Final Liga Champions 2020UEFA menunjuk wasit yang akan memimpin laga final Liga Champions antara Paris Saint-Germain kontra Bayern Munich. Dia adalah Daniele Orsato dari Italia.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Kemiripan-kemiripan pada Dua Laga Semifinal Liga ChampionsKemiripan lainnya adalah tak ada gol dengan kaki kanan terjadi pada dua laga semifinal Liga Champions musim ini!\n\n
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Momen PSG Hancurkan Munchen di Liga ChampionsJelang final Liga Champions, PSG memiliki momen menakjubkan ketika menghancurkan Bayern Munchen pada musim 2017/2018.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »