Hal tersebut, kata Rosan disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat. Pasalnya, kabut asap tersebut menyebabkan berbagai penyakit pernapasan yang membuat masyarakat lebih menghabiskan uangnya untuk berobat.
"Banyak yang mulai sakit pernapasan dan lain-lain, itu kan menjadi cost, menjadi biaya. Sehingga daya beli masyarakat jadi berkurang," jelas Rosan. Selain itu, masyarakat juga memilih berdiam di rumah, bahkan meninggalkan kawasan kepulan asap tersebut untuk sementara. Sehingga masyarakat menghentikan kegiatan belanjanya saat ini."Jadi memang kalau saya bicara dengan teman-teman di sana orang juga tidak bepergian, tidak belanja, tidak spending, tidak ke restoran. Mereka lebih banyak di rumah, bahkan mereka keluar dulu dari daerahnya.
msaid_didu detikfinance Mikirnya kok cuma usaha ya, kenapa masalah kesehatan dan keselamatan rakyat gak pernah jadi perhatian...? Astaghfirullah... Na 'udzubillah...
msaid_didu detikfinance Lebih signifikan ke manusiany kakak Rosan
msaid_didu detikfinance Laporkan saja langsung ke pak Jokowi,
msaid_didu detikfinance Jok takon bosse ae Pak 😂😂😂 (ngguyu jeleh)
detikfinance Ayo kerja kerja kerja kerja !!! Pihak terkait....!!!
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »