Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengecek kondisi sumur pompa di Pekalongan. ANTARA/HO-Dok. Pribadi
Menurut kajian dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Dr. Heri Andreas, Kota Pekalongan bakal "tenggelam", dalam arti air akan terus mengalir ke permukiman penduduk yang berada di bagian selatan. Jika dibiarkan maka diperkirakan empat wilayah di empat kecamatan "tenggelam" pada 2035.
Banjir tidak hanya kerap terjadi di wilayah langganan banjir seperti Kecamatan Pekalongan Utara, namun kini meluas dengan melanda di beberapa wilayah kecamatan lainnya. "Jika pun ada, hanya satu atau dua kelurahan yang masih dilanda banjir, namun tidak sampai parah kondisinya," kata Wali Kota PekalonganAdapun sejumlah wilayah di Kecamatan Pekalongan Barat yang kini masih menghadapi banjir adalah di Kelurahan Tirto, Kramatsari, dan Pasirsari karena normalisasi sungai maupun pembangunan tanggul belum bisa maksimal.
Selain itu, pencegahan banjir dan rob juga dilakukan melalui gerakan penanaman bibit pohon mangrove di pesisir pantai utara dengan melibatkan semua unsur, baik pemkot, komunitas, dan masyarakat pencinta alam. Namun, untuk mencegah timbulnya penurunan tanah, pemkot telah menghentikan pengambilan air bawah tanah yang dilakukan oleh perusahaan khususnya perhotelan dan perkantoran meski larangan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah tersebut cukup dilematis.
"Kita tidak mengeluarkan biaya untuk konsultan itu, sifatnya kerja sama dan mereka mau membantu untuk mengatasi banjir dan rob di kota ini," kata Wali Kota Pekalongan Arslan Djunaid.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: rmol_id - 🏆 21. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: rmol_id - 🏆 21. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »