Jubir: Mayoritas Pasien Corona Sembuh karena Faktor Imunitas

  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 27 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 14%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Jubir Penanganan Covid-19 mengatakan mayoritas pasies sembuh karena faktor imunitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan hampir seluruh kasus yang sembuh dari penyakit corona didominasi oleh faktor imunitas yang sangat baik dari pasien. Yuri mengatakan hingga saat ini belum ada obat yang definitif untuk mengobati virus tersebut. Baca Juga "Faktor inilah yang menentukan kesembuhannya," kata dia dalam telekonferensi di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Jakarta, Kamis .

Yuri mengatakan penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dengan menghimpun semua ahli virus masih belum mendapatkan satu standar kesepakatan yang bisa dijadikan standar dunia terkait spesimen pengobatan yang definitif terhadap Covid-19. "Ini menjadi lebih penting dibandingkan dengan hanya sekedar menunggu ditemukannya obat dan vaksin yang definitif," katanya.

"Total keseluruhan kasus yang sembuh adalah 15 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis .

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

Berarti bukan karena obat...

imunitas atau KARENA MEMANG BUKAN CORONA?

duta imunitas korona: silakan jamu empon2nya mas.. mba..

Jelas-jelas not survive greater than survive

yg minoritas sembuh karn pengen dapat award 'duta sembuh' yg ngarep dapat hadiah mobil.,sebagian lagi krn minum ss kuda liar jamu,makan touge,soto rawaon dll.dan sugesti 'tidak ada korona di indonesia'.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Viral Kata Jubir Corona Ada Penolakan Pasien di RS, Ini Tanggapan Ahli - Tribunnews.comPernyataan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau Covid 19 Achmad Yurianto terkait penolakan pasien viral di media sosial.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »

Jubir Corona: Tak Ada Istilah Lockdown di AturanDalam menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat, pemerintah bisa menetapkan karantina rumah, wilayah, atau pembatasan sosial berskala besar. Mari kita yg bs kerja dr rumah melock down kan diri sendiri. Kecuali yg terpaksa hrs msk krn terbentur aturan perush. Lockdown hnya utk yang keja di pemerintahan 😌 Berarti sekarang ini sdh lockdown dong klu gitu cuma masyarakat tidak menyadari, cakep emang presiden kita ini.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »

Jubir: Jumlah Terinfeksi Corona Masih akan Terus MeningkatPeningkatan ini dinilai lazim di fase awal munculnya virus Covid-19 di Tanah Air.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Jubir Pemerintah: 15 Orang Sembuh dari Virus CoronaJubir pemerintah mengatakan pasien sembuh dari corona naik menjadi 15 orang.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Jubir pemerintah: 3 RS swasta siap total layani kasus COVID-19'Kapasitasnya total ada 300 tempat tidur yang didedikasikan semua untuk kasus COVID-19. Pasien kasus lain nanti akan dipindahkan ke rumah sakit lain,' kata jubir pemerintah. COVID19
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »

Jubir Wapres: Lockdown Matikan Ekonomi MasyarakatKebijakan social distancing merupakan langkah yang tepat dibandingkan lockdown. republika lockdown jubir wapres Elu masukin cina terus 😪 dibuka malah matikan nyawa... duh karunya pamarentah bingung... masih sanggup mikir ga ya kasian bener... sing sarehat lockdown justru akan menghidupkan ekonomi lokal,,,, ekonomi lokal yg selama ini mati atau dimatikan akan bangkit dan bergerak,,,,,
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »