Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo menyatakan, rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke Pulau Kalimantan harus dilihat dalam konteks mengurangi ketimpangan yang terjadi diantara Pulau Jawa dengan luar Jawa.
Selama ini, kata Jokowi, denyut kegiatan ekonomi secara umum masih terpusat di Jakarta dan Pulau Jawa. Sehingga Pulau Jawa menjadi sangat padat dan menciptakan ketimpangan dengan pulau-pulau di luar Jawa. Apabila hal ini dibiarkan berlanjut tanpa ada upaya yang serius, maka ketimpangan akan semakin parah.
Presiden Jokowi menjelaskan, ibu kota baru dirancang bukan hanya sebagai simbol identitas, tetapi representasi kemajuan bangsa. Dibangun dengan mengusung konsep modern, smart and green city, memakai energi baru dan terbarukan, tidak bergantung kepada energi fosil. Lebih jauh, Jokowi mengatakan, pemerintah melanjutkan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar . Untuk infrastruktur di luar kawasan 3T, Pemerintah menekankan perbaikan manajemen, tata kelola, dan kerangka regulasi, agar makin mendukung transformasi ekonomi.
Saran min, setelah 5-10 tahun dikalimantan boleh dipindahkan lagi ke sulawesi atau ke papua, biar memacu pemerataan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »