REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memandang prosedur pembagian bantuan sosial di lapangan masih berbelit. Hal ini yang membuat masih ada keluarga penerima manfaat yang terpaksa belum tersentuh bantuans sampai saat ini. Demi mengatasi hal ini, Jokowi meminta jajarannya memangkas prosedur agar pembagian bansos bisa dipercepat.
Presiden mengingatkan, penyederhanaan aturan tidak boleh meninggalkan akuntabilitas. Yang terpenting, menurutnya, adalah bagaimana praktik di lapangan bisa menunjukkan adanya percepatan pembagian bansos. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan, sebanyak 700.000 KPM lainnya akan menerima BLT setelah lebaran. Alasannya, lokasi tempat tinggal mereka cukup sulit dijangkau oleh petugas pos yang akan mengantarkan bantuan sosial tunai sebesar Rp 600 ribu per keluarga per bulan selama tiga bulan.
Mengenai ketersediaan dana, Muhadjir memastikan tidak ada kendala. Khusus untuk bansos tunai ini, pemerintah menyediakan anggaran Rp 16,2 triliun yang dialokasikan dalam DIPA Kementerian Sosial.
Cakep nich Paling sederhana di lempar dari pintu jendela mobil
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »