REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: DR Najib Azca, Dosen Sosiologi UGM Aku tahu bagimu momen pertambahan umur mungkin tak penting-penting banget. Tapi aku ingin memberimu ‘kado kecil’ yang mungkin juga tidak berarti: sebuah puisi lamamu yang pernah dilagukan dengan bersahaja oleh sobatmu Ebiet G.Ade di sebuah kaset rekaman lawas. Hanya diiringi petikan gitar akustik dan suara harmonika.
Terinspirasi oleh ulah dan kreativitasmu, aku dan sejumlah remaja di Pekalongan pernah membuat grup musik puisi bertajuk Teater AlifBaTa. Kami mementaskan pembacaan puisi dengan diringi musik gamelan kontemporer. Penyair muda berbakat Samsuddin Furoni bertindak sebagai pembaca puisi sedang aku dan teman-teman memainkan musik yang mengirinya.
Begitulah: hubungan baik yang lebih dari sekadar relasi kerja itu terus berjalan. Termasuk ketika budayawan santri jebolan pondok Gontor itu belakangan menghidupkan komunitas Maiyah di berbagai kota di Nusantara. Ia sabar dan tekun merawat jamaah kaum muda yang haus sentuhan keagamaan yang segar dan tidak bercorak kaku dan formalistik.
Sebagai ungkapan takzim dan terima kasih, juga sebagai ikhtiar merawat kenangan atas lagu yang tak banyak orang tahu, malam ini aku mencoba menyanyikan kembali lagu lawas itu dan mengirimkannya sebagai ‘kado ulang tahun’ kepadamu, Cak Nun.
Selamat Ulang Tahun, Panjang Umur dan Bahagia slalu amin,,,,,🙏☝️
Masih sakral lagu Turi Turi putih.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »