Jerman pada Senin menjadi negara Uni Eropa terbesar yang melegalkan ganja rekreasional, meskipun ada penolakan keras dari politisi oposisi dan asosiasi medis.
Belanda, yang terkenal dengan sikapnya yang permisif terhadap narkoba, dalam beberapa tahun terakhir telah mengambil pendekatan yang lebih ketat untuk melawan pariwisata ganja. Asosiasi yang diatur ini akan diizinkan untuk memiliki hingga 500 anggota masing-masing, dan akan dapat mendistribusikan hingga 50 gram ganja per orang per bulan.
Namun kelompok kesehatan telah menyuarakan kekhawatiran bahwa legalisasi dapat menyebabkan peningkatan penggunaan obat di kalangan generasi muda, yang menghadapi risiko kesehatan tertinggi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Dirk Rehan dan Peluang Bisnis Ganja di JermanDirk Rehan belum ingin berpesta, meski punya banyak alasan untuk bergembira. Pada tanggal 23 Februari lalu, parlemen Jerman akhirnya meloloskan RUU legalisasi ganja, yang memperbolehkan kepemilikan hingga 50 gram kanabis alias ganja bagi orang dewasa. Pada hari yang sama, angka kunjungan ke situs internet milik Dirk Rehan melonjak empat kali lipat.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »