Wacana pemilihan Ketua Umum Partai Golkar secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional yang digelar Desember 2019, menimbulkan pro kontra di internal kader. Foto/SINDOnews- Wacana pemilihan Ketua Umum Partai Golkar secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional yang digelar Desember 2019, menimbulkan pro kontra di internal partai berlambang pohon beringin tersebut.
”Jadi sadarlah kita semua sebagai kader Partai Golkar sebelum kita hancur. Karena hancurnya Partai Golkar jika kembali ke pola-pola era masa lampau yang sudah ditinggalkan, majunya Partai Golkar ditangan kadernya itu sendiri, bukan oleh orang luar atau lain,” Wakil Sekretaris Badan Kajian Strategis dan Intelijen Partai Golkar Djafar Ruliansyah Lubis, Minggu .
Menurut dia, Golkar merupakan partai pertama yang menggunakan sistem konvensi dalam menentukan pilihan calon Presiden. Bahkan, partai inilah yang pertama kali mempertontonkan kepada rakyat Indonesia soal demokrasi pemilihan pemimpin partainya dengan meninggalkan pola zaman dahulu sistem aklamasi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Soal Munas, Fungsionaris Golkar Sebut Tak Ada Aklamasi dalam AturanFungsionaris DPP Partai Golkar Djafar Ruliansyah Lubis mengatakan jelang Munas Partai Golkar, hembusan angin politik tentang aklamasi ketua umum makin tercium.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Loyalis Bamsoet soal Munas Golkar: Voting Tak Melanggar PancasilaJuru bicara Bamsoet, Andi Sinulingga, menyinggung soal musyawarah mufakat dalam pemilihan Ketum Partai Golkar. Andi menyebut opsi voting tak melanggar apa pun.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »