REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa tak kenal dengan Proklamator Republik Indonesia Soekarno. Sosoknya langsung terbayang bila nasionalisme Indonesia dibicarakan. Namun, terlepas dari nasionalisme dan pikiran ideologisnya, Soekarno adalah seorang yang beragama Islam.Keislaman Sang Proklamator tak lepas dari kata progresif dan pembaruan. Setidaknya kesan tersebut tergambarkan dalam diskusi yang digelar oleh laman sejarah kontemporer Historia.
"Bung Karno tidak menutup pikirannya untuk melihat kemajuan soal zaman dan pikiran ilmu pengetahuan sebagai acuan dalam keislamannya," papar Bonnie. Pandangan Soekarno ini memicu perdebatan dan diskusi dengan pendiri Masyumi, Mohammad Natsir. Debat keduanya kemudian terbukukan dengan tajuk Kapita Selekta. Natsir yang saat itu memakai nama pena kerap berkorespondensi dengan Bung Karno. Sementara, Bung Karno memang kerap bertukar pandangan dengan berbagai tokoh muslim pula.
Lebih lanjut, menurut Hamid, bahkan Soekarno terinspirasi dari sosok Mustafa Kemal Ataturk, Presiden Turki yang memimpin revolusi di negara itu. Ataturk mengapuskan kekhalifahan Ustmaniyah karena tak sesuai perkembangan zaman, bahkan memperbolehkan adzan dan sholat berbahasa Turki dengan berpegang pada Mazhab Hanafi demi pemahaman Islam yang lebih progresif.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Bapak Keuangan Islam Saudi Saleh Abdullah Wafat di Usia 79 |Republika OnlineSaleh Abdullah perintis mempromosikan Arab Saudi sebagai kekuatan ekonomi regional.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »