Jawab Nusron Wahid, PDIP Tegaskan Soekarno dan Megawati Jadi Presiden Melalui Proses Bukan Jalan Pintas

  • 📰 suaradotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 56 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 26%
  • Publisher: 53%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Hasto menjelaskan bahwa Bung Karno menjadi pemimpin Indonesia karena memang memiliki sejarah perjuangan untuk bangsa dan negara yang jelas.

"Bung Karno kan karena sejak usia 16 tahun sudah berjuang. Dan kemudian keluar masuk penjara, Bung Karno banyak membaca buku, teori-teori politik, akhirnya Bung Karno pun usianya muda terpilih sebagai presiden secara aklamasi karena rekam jejak yang panjang, bukan jalan pintas. Dan kemudian terhadap putra putri beliau juga mengikuti proses yang sama,” kata Hasto ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno , Jakarta, Kamis .

"Ibu Mega itu terpanggil di dalam politik karena melihat bagaimana rakyat tidak bisa bersuara saat itu. Bagaimana semua dikontrol oleh pemerintahan yang sangat otoriter, yang memperlakukan rakyat seringkali sebagai musuh demi alasan demi stabilitas politik,” tuturnya.Ia mengatakan, perspektif yang benar dan tepat dalam melihat hal itu bukan soal usia muda atau tua. Tetapi pesannya adalah segala sesuatunya itu tidak ada jalan pintas.

"Bahkan dalam puisi Douglas MacArthur, itu jenderal pemenang Perang Dunia kedua itu, berdoa agar anaknya dari Douglas McArthur itu menempuh jalan-jalan yang terjal, ‘semoga anak ku mengikuti jalan-jalan yang sulit, ditempa mengalami termasuk kekalahan, supaya bisa menerima suatu hal kekalahan itu secars tulus, tetapi kemenangan dengan penuh kerendahan hati’. Itu kan suatu pesan-pesan yang sangat baik segala sesuatunya tak ada jalan pintas," sambungnya.

"Bos Sukarno pun presiden nggak bisa menjadikan Bu Mega jadi calon wakil presiden, Pak Harto pun nggak bisa. Kenapa? Karena nggak punya prestasi waktu muda itu," ucapnya.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 28. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pengamat Adi Prayitno Yakin Yenny Wahid dan Nusron Wahid Tetap Profesional di PBNUMenurut Adi, tidak ada tanggung jawab yang melekat pada Yenny Wahid, meski memang masuk ke dalam kepengurusan PBNU.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »

Nusron Wahid Dukung Prabowo, Yenny Wahid ke Ganjar, Pengamat: Mereka Profesional Tidak Bawa-Bawa NUDua pengurus PBNU yakni Nusron Wahid dan Yenny Wahid memiliki sikap politik berbeda di Pilpres 2024. Nusron yang merupakan kader Golkar mendukung Prabowo Subianto, sementara Yenny merapat ke Ganjar Pranowo.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Nusron Wahid Persilakan PDIP Pecat Gibran: Tidak Usah Dibuat MelankolisAnggota Komisi VI DPR RI itu menyebut Gibran adalah sosok gentleman yang siap menerima segala keputusan partai.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »

Soal Status Gibran di PDIP, Nusron Wahid: Dia Gentleman Siap Terima Segala KeputusanPolitikus Partai Golkar Nusron Wahid menanggapi pernyataan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun yang mengaku khawatir, jika PDI Perjuangan memecat Gibran Rakabuming Raka, maka akan muncul narasi penzaliman.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Nusron Wahid soal Nasib Gibran di PDIP: Itu Urusan Internal PartaiNusron Wahid mengatakan, terkait status Gibran di PDIP apakah akan diberhentikan atau tidak, itu merupakan hal yang masuk dalam ranah internal PDIP.
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »

Nusron Wahid: Kita Bersyukur Prabowo Tak Berpasangan dengan Cak IminPolitikus Partai Golkar, Nusron Wahid, mengaku bersyukur karena Prabowo Subianto tak jadi berpasangan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »