memiliki tingkat kekencangan yang berbeda tergantung bagiannya. Hal ini dilakukan agar baut tetap kuat menopang bagian-bagian bergetar yang dapat membuat baut copot.Cibinong dan Karawang, mengatakan, namun mengencangkan baut ada batasanya, sebab torsi tiap baut sebetulnya sudah ditentukan oleh pabrikan di buku pedoman reparasi ."Jika kita mengencangkan baut tidak sesuai torsinya pasti ada dampaknya.
"Idealnya semua harus sesuai, sebab baut ada batasnya, supaya tidak terlalu kendor atau terlalu kencang. Dampak paling besar kalau merakit mesin, kalau torsinya salah atau urutan masang bautnya salah getaran mesinnya nanti bisa beda," katanya.Benny mengatakan, bahkan sampai urutan membuka dan mamasang baut sebetulnya berpengaruh. Misalkan di buku panduan harus buka dari urutan 1, 2, 3 dan seterusnya, maka itu yang harus dilakukan.manual.
Vendors JagoServis cocok pakai ini untuk misi startup startups
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »