Eksodus warga Palestina semakin cepat pada hari Minggu , ketika pasukan Israel masuk lebih jauh ke Kota Rafah . Israel dilaporkan juga menggempur wilayah Gaza Utara yang telah luluh lantak, di mana kelompok Hamas disebut kembali membangun kekuatan.
PBB telah memperingatkan bahwa rencana invasi besar-besaran akan semakin melumpuhkan operasi kemanusiaan dan menyebabkan peningkatan kematian warga sipil. Titik masuk bantuan utama di dekat Rafah sudah terdampak. Pasukan Israel telah merebut penyeberangan Rafah di sisi Jalur Gaza dan menutupnya. Israel menolak tuduhan tersebut, dengan mengaku pihaknya berusaha menghindari kerugian terhadap warga sipil. Mereka menyalahkan Hamas atas tingginya jumlah korban jiwa karena kelompok bertempur dari daerah permukiman padat.Keras Kepala Netanyahu Vs Tuntutan RakyatKetua hak asasi manusia PBB Volker Turk mengatakan dia tidak bisa memahami bagaimana invasi besar-besaran Israel ke Rafah dapat diselaraskan dengan hukum kemanusiaan internasional.
Pembicaraan yang dimediasi secara internasional mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera telah terhenti tanpa hal positif untuk dilanjutkan. Menurut otoritas kesehatan Jalur Gaza, serangan Israel pada hari yang sama ke wilayah kantong itu telah menewaskan lebih dari 35.000 warga Palestina, di mana sebagian besar perempuan dan anak-anak. Israel mengklaim mereka telah membunuh lebih dari 13.000 militan, tanpa memberikan bukti.
Rafah Hamas Palestina Israel Amerika Serikat Joe Biden Mesir Gencatan Senjata Benjamin Netanyahu
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »