REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran Behrouz Kamalvandi mengatakan, Iran memiliki kapasitas memperkaya uranium hingga 60 persen. Angka tersebut jauh dari yang diperlukan untuk sebagian besar penggunaan sipil.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bulan lalu sempat mengatakan tidak pernah mengejar pembangunan atau penggunaan senjata nuklir yang dilarang oleh agamanya. Pada Kamis lalu, Iran mengatakan, memulai kembali pengayaan uranium di Fordow. Kamalvandi mengatakan, inspektur dari Badan Energi Atom Internasional akan mengunjungi Fordow pada Ahad. Sejak Mei, Iran telah mulai langkahnya dalam melampaui batas kapasitas nuklir yang ditetapkan oleh kesepakatan JCPOA.
Hal itu sebagai bentuk balasan atas tekanan AS terhadap Teheran untuk menegosiasikan pembatasan pada program rudal balistik dan dukungan untuk pasukan proksi di sekitar Timur Tengah. Iran mengatakan, langkah-langkahnya dapat diubah jika penandatangan perjanjian Eropa berhasil mengembalikan aksesnya ke perdagangan luar negeri yang dijanjikan dalam perjanjian nuklir tetapi diblokir oleh penerapan kembali sanksi AS.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »