Di penghujung 2021, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyarankan operator venue untukmenerapkan sistem reservasi dan mengacu pada protokol yang telah ditetapkan.
"Pertama kali diluncurkan pada 2019, solusi ini berevolusi seiring dengan berkembangnya kebutuhan mitra kami dan dinamika industri pariwisata," jelasnya. Sayangnya, belum semuanya terdigitalisasi. Sistem pengelolaan manual memiliki pilihan pembayaran yang terbatas dan sangat rentan terhadap kebocoran data dan keuangan karena human error, kebocoran kunjungan karena pemalsuan tiket serta keterbatasan dalam memonitor jumlah pengunjung.
"Revenue mitra kami pun berpotensi meningkat hingga 180%. Sebagian besar mitra kami mengalami peningkatan kunjungan hingga 80% dalam 3 bulan pertama,” paparnya. Teknologi besutan GOERS ini telah bekerja sama dengan lebih dari 50 destinasi wisata-rekreasi, antara lain Taman Impian Ancol, Go! Wet Grand Wisata Bekasi, Faunaland Ancol, Dunia Fantasi Ancol, dan Rumah Atsiri Indonesia.
Dulunya merupakan bekas pabrik Citronella Indonesia-Bulgaria, Rumah Atsiri Indonesia telah menjadi kompleks edukasi-rekreasi, penelitian dan pengembangan essential oil.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »