Produsen tas ini tepatnya berada di Ulee Madon, Manasah Aron, Bungkah, yang berada di Kecamatan Muara dan juga tersebar di beberapa desa lain.Zainabon , warga Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, terlihat lebih rileks.
Dulu, katanya, kerajinan bordir masih sebatas untuk kopiah dan sajadah. Lalu muncul ke model tas, seperti yang ditekuni kini. Zainabon turut serta mengajak masyarakat untuk menganyam sajadah pesanan itu."Saat itu waktu diberikan sangat singkat, saya mengajak warga untuk membantunya mengayam tikar pesanan," katanya. Baca juga: Wisata Banda Aceh, Lihat Monumen Pesawat RI 001 di Lapangan Blang Padang Pada tahun yang sama, Pemerintah Aceh mengirimnya untuk mengikuti festival di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Seiring waktu, kerajinan ini terus berkembang. Setidaknya 17 unit usaha kini berada di desa itu. Tak kurang, 500 pengrajin terampil selalu menghasilkan beragam tas. Dalam sehari, Maryana mengaku bisa memproduksi 150 tas. Pesanan itu tembus ke pasar internasional, seperti Kanada, Amerika Serikat, Malaysia, Spanyol dan sejumlah negara di Asia Tenggara.makin mendunia. Oleh karena itu, ia beberapa kali memberikan pelatihan untuk pengrajin di Aceh Utara.