Ini Penyebab Perbedaan Hasil PCR Ashanty di Turki dan di Indonesia

  • 📰 soloposdotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 64 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 29%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Menanggapi kasus perbedaan hasil PCR Ashanty, praktisi kesehatan, dr. Muhammad Fajri Adda’i, menjelaskan penyebabnya.

Fajri menduga penyebab perbedaan hasil PCR pada kasus Ashanty misalnya, bisa saja dia baru tertular sehari sebelumnya, atau tertular pada saat penerbangan. “Itulah mengapa pentingnya masa karantina minimal 7 hari idealnya 14 hari. Walaupun katanya Omicron 5 hari udah bisa cukup,” kata Fajri.

Saat ini, beberapa negara seperti di Amerika memberlakukan peraturan lima hari untuk melakukan karantina bagi siapa saja yang hendak masuk ke negara tersebut. Padahal menurut dr Fajri, karantina dilakukan minimal 7 hari dan idealnya 14 hari. Ditambah lagi bila tes yang dilakukan menggunakan antigen. “Beberapa alat antigen juga sensitivitasnya untuk menemukan virus berkurang. Jadi cukup jelas karena adanya inkubasi.” katanya.“Walaupun dua kali dicek, 10 kali dicek, belum tentu. Karena tadi belum memunculkan [gejala]. Virusnya itu sudah di tubuhnya, pas masuk lagi replikasi, berkembang biak, mempersiapkan diri untuk infeksi lebih lanjut. Apakah dia nanti bergejala atau tidak tergantung pada sistem imunnya. Itulah pentingnya karantina,” bebernya.

Di lain sisi, pemerintah baru-baru ini resmi memangkas durasi karantina bagi WNI dan WNA dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Bila sebelumnya WNI yang datang dari 14 negara dengan kasus Covid-19 tinggi wajib melakukan karantina selama 14 hari, kini mereka hanya perlu melakukan karantina selama 10 hari. Sementara itu, bagi WNI dan WNA yang masuk ke Indonesia dengan riwayat perjalanan di luar 14 negara, wajib melakukan karantina selama 7 hari dari sebelumnya diberlakukan 10 hari karantina.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 33. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Hasil Tes PCR Ashanty Negatif Covid-19 di Turki Tapi Positif di Indonesia, Begini Kata KemenkesAshanty sempat melakukan tes PCR 2 kali dengan hasil negatif sebelum pulang ke Indonesia. Namun hasilnya menjadi negatif saat ia telah sampai di bandara sehingga ia harus melakukan isolasi.
Sumber: wow_keren - 🏆 5. / 80 Baca lebih lajut »

5 Fakta Penting Omicron, Bisa Kelabuhi Sistem Imun dan PCRKita perlu memahami varian Omicron, setidaknya dalam 5 hal ini, sehingga kita bisa mengendalikannya. Pembaharuan Yg Dikehendaki Tuhan Allah Tak Kunjung Nyata, Peringatan Akan Lebih Keras 👇
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Info Penting! Biaya Umrah 2022 Rp 28 Juta, Belum Termasuk PCR-Karantina'Hanya termasuk PCR di Saudi, yang di Indonesia paket dari hotel karantinanya. Ini (Rp 28 juta) di luar paket'
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »

Hasil Tes PCR Ashanty Negatif Covid-19 di Turki Tapi Positif di Indonesia, Begini Kata KemenkesAshanty sempat melakukan tes PCR 2 kali dengan hasil negatif sebelum pulang ke Indonesia. Namun hasilnya menjadi negatif saat ia telah sampai di bandara sehingga ia harus melakukan isolasi.
Sumber: wow_keren - 🏆 5. / 80 Baca lebih lajut »

Deretan Curhatan Ashanty, 2 Kali Positif Covid-19 hingga Terima HujatanAshanty dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) setibanya di Jakarta, Kamis 6 Januari 2022 dari Turki. Msh bersyukur bs curhat
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Kasus Omicron RI, Terbanyak Berasal dari Turki dan Arab Saudi | Kabar24 - Bisnis.comKemenkes menyebut kasus Omicron di Indonesia paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi.
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »