Zullies menjelaskan, tes urin untuk mendeteksi narkoba hal penting untuk dilakukan. Dengan melakukan tes ini, beberapa senyawa yang bisa diperiksa, di antaranya THC , MET , AMP , MOP , BZO , COC , dan DOMA .
Zullies menjelaskan, beberapa obat yang legal dan umum digunakan ternyata menyebabkan hasil positif palsu pada tes urin narkoba menggunakan metode immunoassay. Hal itu bisa terjadi karena struktur kimia mereka yang mirip dengan zat terlarang. Pada beberapa pemberitaan kasus istri Bintang Emon, obat yang dikonsumsi adalah obat flu yaitu Nalgestan dan Actifed.
Obat-obatan lainnya adalah Ranitidine , obat pengurang asam lambung, bisa menunjukkan hasil positif palsu untuk metamfetamin atau amfetamin. Trazodone, yang biasa digunakan sebagai obat tidur atau antidepresan, dapat menghasilkan positif palsu untuk amfetamin atau metamfetamin.Pada antihistamin, di antaranya Diphenhydramine kadang-kadang menunjukkan hasil positif palsu untuk methadone, opioid, atau PCP.
GC-MS adalah standar emas dalam pengujian narkoba karena keakuratan dan keandalannya yang tinggi. Metode ini dapat secara spesifik mengidentifikasi dan mengkuantifikasi zat narkoba dalam sampel dengan memisahkan komponen kimia dan mengidentifikasi masing-masing berdasarkan massa dan struktur molekulnya.
Zullies menegaskan, obat-obat yang memberikan hasil positif palsu tidak serta bisa dikatakan mengandung narkoba dan berbahaya. Tidak bisa disimpulkan obat-obat tersebut mengandung narkoba. Sedangkan untuk bahayanya juga tidak bisa digeneralisir sangat tergantung dari macam obatnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: detiksport - 🏆 24. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »