GURU Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama menjabarkan mengenai murahnya harga tes PCR di India. Yoga menyatakan, berdasarkan penuturan kawannya di India, pemerintah India menyediakan subsidi untuk pelaksanaan tes PCR bagi warga.
"Kalau harga tes lebih murah, jumlah tes di negara kita juga dapat lebih banyak sehingga lebih mudah mengendalikan penularan di masyarakat," lanjut dia.Selain itu, murahnya harga tes PCR di India bisa juga dihasilkan dari fasilitas keringanan pajak yang diberlakukan pemerintah. Kemungkinan lain ialah murahnya bahan baku untuk industri dan tenaga kerja yang besar jumlahnya.
"Pada waktu 5 tahun bertugas di WHO Asia Tenggara, yang berkantor di New Delhi, India setiap kali pulang ke Jakarta saya selalu membawa titipan obat-obat dari teman-teman di Indonesia untuk konsumsi sehari-hari mereka," imbuh dia.Pada September 2020, saat dirinnya akan pulang ke Jakarta dari New Delhi, Yoga melakukan tes PCR sebelum terbang. Adapun, petugas testing langsung datang ke rumahnya dan biayanya sebesar 2.400 rupee atau setara dengan Rp480 ribu.
jokowi kl india bisa kenapa kita tidak pak. Hajar aja yg menghalangi atau main impor. Buat pabrik sendiri, pengolahan bahan baku.
Di India banyak pabrik obat pasti kit untuk PCR pun mereka buat sendiri..klo jepang aja boleh test pakai air ludah ya knp kita ngga kembangin Genose aja
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »