INGGRIS akan melanjutkan kembali penjualan senjata ke Arab Saudi setelah lebih dari setahun dihentikan lantaran diduga digunakan untuk konflik Yaman yang memakan korban sipil.
Dikutip The Guardian, Sekretaris Perdagangan Liz Truss mengatakan, penjualan akan kembali dimulai. Tinjauan resmi menyimpulkan bahwa hanya ada insiden terisolasi dari serangan udara di Yaman yang melanggar hukum humaniter. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah setelah kekalahan di pengadilan Juni lalu. Mereka berjanji untuk tidak memberikan lisensi baru terkait ekspor senjata atau peralatan militer ke Arab Saudi yang mungkin digunakan di Yaman."Pemerintah sekarang memulai proses dalam memperjelas jaminan lisensi untuk Arab Saudi dan mitra koalisinya yang telah terbangun sejak 20 Juni tahun lalu," ujar Truss seperti dilansir The Guardian.
Inggris adalah pemasok utama senjata ke Arab Saudi. Pembuat senjata terkemuka, BAE Systems, menjual senjata senilai 15 miliar Pound Sterling ke kerajaan Teluk selama 5 tahun terakhir, terutama memasok dan memelihara pesawat tempur Tornado dan Typhoon yang digunakan dalam misi pemboman. Dilaporkan ribuan warga sipil telah terbunuh sejak perang saudara di Yaman dimulai pada Maret 2015. Pasukan koalisi yang dipimpin Saudi, disuplai oleh pembuat senjata barat. Angkatan udara kerajaan dituduh bertanggung jawab terkait 12.600 korban tewas dalam serangan itu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »