REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Ekonomi Inggris menyusut untuk pertama kalinya sejak 2012 di kuartal kedua. Kondiisi ini semakin memburuk akibat peningkatan pra-Brexit dan juga menjadi pertanda tidak baik dengan rencana Perdana Menteri Boris Johnson memutuskan akan membawa negara itu keluar dari Uni Eropa pada Oktober mendatang, meski tanpa kesepakatan.
Kantor Statistik Nasional Inggris mencatat pertumbuhan ekonomi tahun-ke-tahun turun menjadi 1,2 persen dari 1,8 persen pada kuartal pertama. Pihaknya mengatakan bahwa ini merupakan yang terlemah sejak awal 2018. Javid mengatakan angka-angka yang tidak diprediksi oleh seoranpun ekonom, seperti yang disurvei sebelumnya tidaklah mengejutkan sama sekali. Pertumbuhan ekonomi pada Juni ini adalah yang terlemah sejak Agustus 2013, yang terletak pada angka 1,0 persen.
Tetapi, data manufaktur Juni juga secara tak terduga buruk dan output pabrik untuk kuartal tersebut berkontraksi pada tingkat tercepat sejak awal 2009, ketika Inggris terperosok dalam resesi. Survei bisnis sektor swasta menunjukkan sektor manufaktur dan konstruksi mengalami penurunan aktivitas pada Juli, sementara sektor jasa yang lebih besar hanya mengalami pertumbuhan yang moderat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »