TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah metode baru untuk menganalisis DNA kuno telah memungkinkan para ilmuwan mengetahui perkawinan silang yang paling awal di antara populasi manusia purba, yang dimulai 700.000 tahun yang lalu. Penulis studi yang juga profesor antropologi di Utah State University, Amerika Serikat, Alan Rogers, menerangkan, dirinya belum pernah tahu tentang episode perkawinan campur dan tidak pernah bisa memperkirakan ukuran populasi super-kuno.
Hasil ini juga menunjukkan, setidaknya ada tiga gelombang migrasi manusia ke Eurasia, pertama dimulai dua juta tahun yang lalu ketika super-archaics mulai berkembang keluar dari Afrika. Kemudian, sekitar 700.000 tahun lalu, leluhur Neanderthal-Denisovan bermigrasi ke Eurasia di mana mereka bertemu dengan super-archaics dan, kawin silang dengan mereka. Akhirnya, manusia modern menyeberang ke Eurasia sekitar 50.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »