REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies , Yusuf Wibisono menyoroti potensi klaster Covid-19 baru akibat pelonggaran aktivitas sosial ekonomi oleh pemerintah. Misalnya klaster Pembelajaran Tatap Muka dan klaster PON XX Papua.
Dia menambahkan, pemerintah dan masyarakat seolah lupa bahwa Covid-19 masih ada dan hanya baru beberapa bulan yang lalu merasakan getirnya serangan virus ini. Pada Juni-Agustus 2021 lalu, Indonesia dihantam gelombang kedua yang begitu keras. Menurut dia, meski vaksinasi berjalan cepat dan optimal pun kekebalan komunitas tetap sulit diraih. Dalam skenario konservatif dengan cakupan vaksinasi di kisaran 74 persen populasi, dan dengan menggunakan asumsi daya penularan virus 3,0 seperti varian awal di Wuhan, maka dibutuhkan tingkat efikasi vaksin setidaknya 90 persen untuk meraih kekebalan komunitas tersebut.
waspadalah
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »