Sekitar 80% produk domestik bruto (PDB) negara-negara di dunia berasal dari perusahaan keluarga. tersebut diharapkan mampu menginspirasi banyak perusahaan, termasuk perusahaan keluarga, untuk menjadikan krisis sebagai peluang bisnis baru.
“Para pebisnis startup tersebut bak peselancar yang justru menjadikan krisis sebagai “gelombang” untuk berselancar, yakni dengan memulai dan bahkan malah membesarkan bisnisnya,” kata Jony Haryanto dalam keterangan tertulisnya Selasa (2/11/2021).
Dalam kesempatan yang sama Gubernur Bali Wayan Koster, yang juga membuka konferensi, dalam paparannya mengatakan pandemi Covid-19 menuntut semua pihak mencari jalan guna memulihkan berbagai sektor, termasuk ekonomi. Untuk itu, lanjut dia, diperlukan kepemimpinan kuat dan inovatif dalam membangun ketangguhan ekonomi serta kreativitas dari seluruh komponen.
Pandemi Covid-19, ungkap Gubernur Wayan Koster, menyebabkan kontraksi yang sangat dalam bagi perekonomian Bali yang tergantung satu sektor, yaitu pariwisata. Padahal, bisnis pariwisata sangat rentan terhadap perubahan faktor eksternal, seperti gangguan keamanan, bencana alam, termasuk pandemi Covid-19.
startup
tersebut diharapkan mampu menginspirasi banyak perusahaan, termasuk perusahaan keluarga, untuk menjadikan krisis sebagai peluang bisnis baru. “Para pebisnis startup tersebut bak peselancar yang justru menjadikan krisis sebagai “gelombang” untuk berselancar, yakni dengan memulai dan bahkan malah membesarkan bisnisnya,” kata Jony Haryanto dalam keterangan tertulisnya Selasa (2/11/2021).
Dalam kesempatan yang sama Gubernur Bali Wayan Koster, yang juga membuka konferensi, dalam paparannya mengatakan pandemi Covid-19 menuntut semua pihak mencari jalan guna memulihkan berbagai sektor, termasuk ekonomi. Untuk itu, lanjut dia, diperlukan kepemimpinan kuat dan inovatif dalam membangun ketangguhan ekonomi serta kreativitas dari seluruh komponen.
Pandemi Covid-19, ungkap Gubernur Wayan Koster, menyebabkan kontraksi yang sangat dalam bagi perekonomian Bali yang tergantung satu sektor, yaitu pariwisata. Padahal, bisnis pariwisata sangat rentan terhadap perubahan faktor eksternal, seperti gangguan keamanan, bencana alam, termasuk pandemi Covid-19. Kini Bali mulai menata ulang perekonomiannya dengan mengandalkan enam sektor, yakni pertanian (termasuk peternakan dan perkebunan), sektor kelautan/perikanan, sektor industri, sektor industri kecil menengah (IKM), UMKM dan koperasi, ekonomi kreatif dan digital, serta sektor pariwisata. “Ke depan pariwisata akan kami posisikan sebagai sumber pendapatan tambahan atau bonus bagi perekonomian Bali," katanya.BEI Dorong Lebih Banyak Perusahaan Keluarga Go Public
ICFBE 2021 yang memilih tema On the Path to Recovery: Leadership, Resilience and Creativity hasil kerja sama PresUniv dengan Universitas Dhyana Pura, Bali, dan Indonesia Strategic Management Society (ISMS). Tema tersebut dipilih, karena saat ini masih banyak perusahaan, termasuk perusahaan keluarga, tengah berjuang untuk pulih di tegah pandemi Covid-19."Di sini, kepemimpinan (leadership), daya tahan (cesilience) dan kreativitas (creativity) betul-betul diuji dan memainkan peran yang sangat penting,” ungkap Jony.
Selain Gubernur Bali Wayan Koster, hadri sebagai pembicara Ki-Chan Kim (Professor of Management Catholic University of Korea,), Ruth Rentschler (Professor Art & Cultural Leadership dari University of South Australia), Hariyadi Sukamdani (Chairman Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Edhijanto W. Taufik (Founder PT Mandaya Sehat) serta Servatius Bambang P, (Pemilik PT Kutus Kutus Herbal).
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV