Seorang imam sedang menyaksikan excavator merobohkan dinding depan Gereja Katolik Sang Penebus Sentani, pada Jumat 5 September 2019- Sekira 100 umat Katolik Paroki Sang Penebus Sentani menghadiri ibadah terakhir di gereja lama sebelum dibongkar. Kata Pastor Robby Tandilinting dalam kotbah ibadah sabda terakhir di gereja lama, Bait Allah di Jerusalem juga dulu dibongkar, lalu dibangun Bait Allah yang baru.
“Yesus mengibaratkan Bait Allah adalah diri-Nya sendiri. Sehingga Ia mengatakan akan membongkar Bait Allah dan Ia akan bangun kembali dalam waktu tiga hari. Jadi, yang penting bukan pada gedung gerejanya, tapi relasi iman kita kepada Yesus yang penting. Yesus sebagai pokok iman kita. Karena itu, kita harus membangun relasi yang kuat dan sempurna dengan Yesus.
Gereja lama harus dibongkar karena: 1) kondisinya sudah tidak mampu lagi untuk menampung jumlah umat yang semakin banyak. 2) halaman gereja sudah sangat sempit, sehingga untuk parkir kendaraan saat misa, diparkir di halaman sekolah Asisi. 3) ada 26 tiang beton gereja baru yang terlalu dekat dengan tiang-tiang gereja lama yang membahayakan gereja lama, sehingga harus dibongkar.
Salah seorang umat yang protes adalah Paulus Leo bersama beberapa umat. Paulus adalah mantan Ketua Dewan Paroki Sang Penebus Sentani, yang pada acara peletakan batu pertama pembangunan gereja baru, ia memenangkan lelang jam tangan Uskup Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM, senilai 100 juta rupiah. Mereka protes karena rencana bongkar gereja dilakukan secara diam-diam, tidak disampaikan secara terbuka kepada umat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »