Kecaman terhadap naskah akademik Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara hingga kini belum juga mereda.
Seperti diketahui, Keppres Nomor 2 tahun 2022, yang memuat tentang Serangan Umum 1 Maret 1949 diteken Presiden Joko Widodo di Jakarta pada 24 Februari 2022 itu. Hardjuno menilai naskah akademik dari Kepres tersebut sebagai produk murahan yang jauh dari nuansa intelektual.Pada sisi lain, Keppres ini justru jahat sekali pada mantan presiden Jenderal Besar Soeharto.
“Ini kan kebangetan. Ingat, Indonesia seperti sekarang ini juga karena jasa dan hasil keringat Pak Harto. Jangan lupakan itu,” tegas Hardjuno. Dia menilai pujian terhadap Jokowi ini terlalu berlebihan. Sebab nyatanya, mantan gubernur DKI Jakarta itu tidak terlalu sukses seperti yang diklaim oleh para penjilatnya itu.“Apa lupa berapa utang luar negeri kita di masa Jokowi? Apa lupa minyak goreng sampai enggak ada, padahal negara kita kaya sawit? Apa lupa berapa hutan yang dijual ke imperialis?” ujar Hardjuno dengan nada tanya.
REZIM DONGO PLANGA PLONGO YAA BEGOO
Soeharto hasil perjuangan kemerdekaan
Dendam kesumat
😂😂😂
Biasa memang harus demikian, dinaikkan dulu biar ketika jatuh itu terasa.
Maklum Boneka memang harus diangkat Tinggi biar Terlihat 🤣🤣🤣
Jatuhnya sakit sekali ntar
Biar bagaimanapun Soeharta punya jasa ke negara ini, kita aja belum tentu sudah berjasa buat negri ini.
Sudahlah sabar saja dulu. Entar ada giliran dia di kepruk kepruk. Emangnya selamanya mendung itu kelabu?
Bentar juga jatuh dari langit langsung ambyar berkeping2 😃
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: wow_keren - 🏆 5. / 80 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »