Menjelang libur akhir tahun, bukan hanya peningkatan kasus COVID-19 dan mycoplasma pneumonia yang diwaspadai sejumlah negara di dunia, melainkan juga hewan kecil penghisap darah yang dikenal dengan: kutu busuk!
Meski hanya ada 13 kasus kutu busuk yang terkonfirmasi dan lusinan kasus suspek, sudah dinilai cukup untuk negara itu meningkatkan kewaspadaan. Korea Selatan secara khusus membentuk satuan tugas antarkementerian untuk mengatasinya. Pemerintah pusat dan daerah pun mulai mendisinfeksi sejumlah lokasi yang dinilai berisiko tinggi seperti tempat pemandian dan transportasi umum.
Kekhawatiran Landa SingapuraKekhawatiran munculnya kutu busuk juga jadi berita utama di Singapura dan Jepang. Meski gigitannya tidak menyebarkan penyakit, bekas gigitan kutu busuk menyebabkan gatal, demikian menurut platform kesehatan nasional Singapura HealthHub. Langkah Agensi Perjalanan Singapura Hadapi Isu Kutu BusukMenanggapi kekhawatiran akan penyebaran kutu busuk di negaranya, para agensi perjalanan mengambil sejumlah langkah pencegahan dan penanganan. Chan Brothers Travel misalnya, menerapkan sejumlah cara untuk melindungi para pelancong meski belum pernah menemukan keluhan dari pelanggan terkait kutu busuk.
Kebijakan yang kurang lebih sama juga diterapkan oleh Dreamcation Cruises and Tours. Mereka tidak mau mengambil risiko meski hingga saat ini tak satu pun kliennya yang melaporkan masalah terkait kutu busuk. 'Kutu busuk di negara tetangga ini satu lagi alasan untuk tidak pergi ke mana-mana cukup di Indonesia saja,' ucap Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023.
Dalam kesempatan berbeda, peneliti Global Health Security Dicky Budiman menyebut, kutu busuk yang bernama ilmiah Cimex lectularius juga ada di Indonesia. Bahkan ada variasi penyebutan nama kutu busuk di Indonesia dalam bahasa Jawa dan Sunda. 'Jadi yang mobilitasnya kurang lebih berisiko digigit. Kutu busuk ini juga berkaitan dengan ketebalan kulit dari manusia itu sendiri.''Syukurnya, sejauh ini belum terdeteksi penyakit yang bisa ditularkan ya oleh tumbila atau gigitan kutu busuk. Tapi menyebabkan gangguan kenyamanan, termasuk orang yang alergi,' sambung Dicky yang juga epidemiolog.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
4 Tempat Wisata di Singapura yang Cocok untuk Keluarga, Wajib Dikunjungi Saat LiburanBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: wow_keren - 🏆 5. / 80 Baca lebih lajut »