Liputan6.com, Jakarta - Setelah menyelesaikan masalah pembengkakan subsidi Bahan Bakar Minyak dengan menaikkan harga, pemerintah saat ini beralih untuk menyelesaikan pembengkakan subsidi gas.
Beban APBN dalam memberikan subsidi untuk tabung melon terus membengkak. Sebagai perbandingan, pada 2021 saja realisasi subsidi LPG 3 kg mencapai Rp 67,62 triliun, termasuk kewajiban kurang bayar Rp 3,72 triliun. Menteri Arifin mengatakan, pemerintah bersama PT PLN tengah menggencarkan program konversi dari kompor gas menuju kompor listrik. Namun ia sadar, proses peralihan itu tidak akan bisa berjalan secara instan.
Berdasarkan hitungan PLN, konversi kompor gas ke kompor induksi dalam skala yang lebih besar mampu menghemat APBN menghemat Rp 330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerima manfaat pada 2022. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan hasil studi terkait komparasi penggunaan antara kompor gas berbasis LPG 3 kg dan 12 kg, dengan kompor listrik atau kompor induksi.
Hasilnya, pemakaian kompor induksi 2.000 W untuk rumah tanggal dengan tarif dasar listrik 450 VA bakal menghemat biaya hingga Rp 45.756 per bulan dibandingkan gas melon. Migrasi penggunaan kompor di kalangan masyarakat bukan yang pertama kali dilakukan. Sebelumnya di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun pernah melakukan migrasi kompor minyak tanah ke kompor gas.
"Nah masih dikalkulasi berapa harganya, harusnya kan nggak Rp 1,8 juta lagi, pasti lebih naik Rp 2 juta lah,” ujarnya. Rata-rata produksi kompor listrik ditargetkan sebesar 5 juta unit setahun mulai 2023. Secara singkat, jumlah ini termasuk produksi awal, untuk uji coba di 2022 sebanyak 300 ribu kompor listrik. Kemudian meningkat ke 5 juta di 2023, 2024, dan 2025.
PT Hartono Istana Teknologi dan Sutrado masing-masing memproduksi sebanyak 1 juta kompor listrik per tahun. Taufik menyebut kalau dengan adanya konversi ini turut membawa nilai tambah. Salah satunya turut berperan dalam hilirisasi hasil tambang dalam negeri. "Bicara LPG tidak mungkin LPG langsung dihapuskan. Karena kenapa? masyarakat kita yang di bawah pedagang asongan, harus ada alternatif gas makanya ada batu bara dikonversi di gasifikasi untuk DME," kata Erick dalam konferensi pers peluncuran Holding dan Subholding PT PLN , Rabu .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAbola - 🏆 30. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: GOAL_ID - 🏆 32. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »