Liputan6.com, Jakarta Meski jumlah orang yang positif terinfeksi COVID-19 terus meningkat, angka kesembuhan dari serangan Virus Corona di Indonesia pun terus bertambah setiap harinya. Hingga Kamis, 2 Juli 2020, kasus sembuh harian bertambah 1.072, sehingga sudah 26.667 orang dinyatakan terbebas dari Virus Corona setelah melakukan swab test sebanyak dua kali.
"Kesembuhan ini bisa dicapai, karena memang secara dini kita bisa menemukan kasus COVID-19 terkonfirmasi dengan gejala ringan-sedang yang segera kita tangani di rumah sakit,” jelas Yuri. "Kita sudah melihat bahwa masyarakat semakin bagus merespons sehingga yang masuk ke rumah sakit pada umumnya adalah kasus-kasus yang ringan sedang, enggak sampai berat. Dan kemudian untuk kelompok-kelompok yang memiliki komorbid sebelumnya mereka sudah betul-betul menyadari bahwa mereka harus dilindungi bersama, sehingga yang jatuh menjadi sakit untuk kelompok yang sudah dengan penyakit komorbid ini juga relatif lebih sedikit.
Soroy mengatakan, durasi rata-rata perawatan pasien COVID-19 bervariasi, tergantung pada kondisi masing-masing pasien. Menurutnya, pasien dengan penyakit komorbid tertentu akan menjalani perawatan yang cukup lama. Sementara pasien tanpa penyakit penyerta, lama perawatan umumnya dua minggu. "Karena ada yang sampai berminggu-minggu ternyata masih positif terus padahal dia sudah tidak ada gejala sama sekali."
"Tapi itu hasil penelitiannya mungkin berbeda-beda ya. Tapi ada yang menyatakan setelah 8 atau 10 hari kalau tidak salah memang sudah tidak lagi infectious, jadi sudah tidak bisa lagi menularkan.""Kalau dia kuat, dia bisa melawan virus itu. Misalkan dia immunocompromised patient ya agak susah juga, bahkan bisa menimbulkan komplikasi," ujarnya.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Cabang Jakarta ini juga menjelaskan, bahwa pada kasus COVID-19 setiap orang bisa memiliki gejala yang kadang-kadang tidak khas atau bisa terjadi tanpa gejala. "Pemeriksaan penunjang yang dilakukan di rumah sakit adalah foto toraks, bilamana kita tidak jelas melihat pneumonia pada pneumotoraks, kita bisa melakukan CT scan," jelasnya.
Rumusan tersebut yang kemudian diberikan pada Kementerian Kesehatan RI untuk disahkan sebagai panduan tatalaksana COVID-19. Meski demikian, Akmal mengatakan panduan tersebut bisa berubah sewaktu-waktu kala ditemukan perkembangan terbaru mengenai pengobatan COVID-19, salah satunya dengan adanya temuan Dexamethasone yang dinilai efektif pada pasien COVID-19 dengan kondisi parah.
Kuncinya MEDIA...
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »