Liputan6.com, Jakarta Usai memunculkan tiga nama yang salah satunya akan dipilih sebagai calon presiden 2024 dalam rapat kerja nasional , Nasdem laris manis disambangi sejumlah partai lain.
Bahkan, saat Gerindra disantroni oleh PKB, keduanya sepakat untuk berjabat tangan meski belum ada label resmi. Sedikit berbeda saat didatangi oleh Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, Prabowo hanya mengatakan ada kemungkinan pertemuan lanjutan dengan putra dari Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu. Dia pun mencontohkan, bagaimana Ketua Umum Demokrat AHY harus bolak-balik ke NasDem, namun masih juga menyambangi Gerindra."Artinya ada komunikasi yang belum beres ketika melakukan penjajakan dengan NasDem sehingga harus menjalin komunikasi dengan Gerindra," tutur Bawono.
Karena itu, lanjut Bawono, berbeda dengan Gerindra yang masih saja berusaha memunculkan nama Prabowo sebagai capres 2024. Menurutnya, tak ada pilihan menawarkan pria yang kini duduk sebagai Menteri Pertahanan untuk menjaga suara Gerindra tetap berada di tiga besar seperti Pemilu 2014 dan 2019. Karena itu, Bawono melihat bahwa baik Gerindra maupun NasDem kecil kemungkinan untuk saling bersama, karena tidak akan saling menguntungkan. Keduanya diprediksi menjadi bagian penentu dari terbentuknya poros baru.
Karena itu, jika keinginan mereka benar adanya membuat poros baru, alhasil bisa menghasilkan tiga atau maksimal empat pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024."Misalkan gini, KIB sendiri, PDIP sendiri, Gerindra dan PKB, keempat Nasdem-PKS-Demokrat," tuturnya. 2 dari 3 halamanSang PenentuPengamat politik dari lembaga Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia , Hendri Satrio menegaskan, NasDem memang menjadi penentu poros baru di Pemilu 2024.
Selain itu, lanjut Hendri, pernyataan PDI Perjuangan yang susah berkoalisi dengan PKS dan Demokrat, semakin memperjelas bahwa poros baru ini terbentuk. "NasDem bisa saja justru koalisi dengan Demokrat dan PKS, dengan asumsi NasDem telah rekomendasikan Anies, di mana PKS punya sejarah dengan Anies, dan Demokrat sendiri punya AHY yang elektabilitasnya membaik, jadi bisa memunculkan Anies-AHY," kata Dedi kepada Liputan6.com, Selasa .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »