Liputan6.com, Jakarta - Yel-yel 'revolusi' dan 'turunkan tirani' menggema tepat di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa . Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus bergerak. Mereka menolak aturan yang dianggap tidak pro-rakyat.
Mayoritas mengenakan jas almamater, mahasiswa di sejumlah daerah berdemonstrasi di depan gedung dewan. Dengan tuntutan serupa. Beberapa diwarnai rusuh tatkala para pendemo bentrok dengan aparat yang berjaga. Sementara itu di Palembang, ribuan mahasiswa gabungan se-Sumatera Selatan juga memblokade Jalan POM IX di depan gerbang Gedung DPRD. Turunnya hujan tidak menyurutkan niat mereka untuk berunjuk rasa.
Di tengah kepungan para demonstran, DPR pada Selasa 24 September 2019, menyetujui permintaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menunda pengesahan empat rancangan undang-undang, yakni RUU KUHP, RUU Pemasyarakatan, RUU Minerba, dan RUU Pertanahan. 2 dari 4 halamanLampu Kuning untuk DPR dan Pemerintah?Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno berpendapat, demo mahasiswa ini terjadi karena pengesahan dari revisi UU KPK yang tidak melibatkan publik. DPR, menurut dia, terkesan terburu-buru mengejar target sehingga protes melebar ke jalanan.
Adi mengatakan, demo mahasiswa yang terjadi di sejumlah wilayah menunjukkan semangat mendukung pemberantasan korupsi yang luar biasa."Apalagi 1 Oktober kan berganti dengan yang baru. Saya menduga, tidak ada perubahan apapun. Kecuali, jika aktivitas demo jauh lebih besar dan tidak berlangsung hanya 1-2 hari, mungkin ada perubahan," kata dia.
Sementara itu, pengamat politik dari LIPI Lili Romli menilai, demo mahasiswa ini merupakan bentuk gerakan moral terhadap regulasi yang telah ditetapkan dan belum ditetapkan, yang dianggap tidak pro-rakyat. Namun demikian, kata dia, jangan sampai kemudian demo melebar tuntutan yang lebih luas, apalagi ditunggangi kepentingan lain.3 dari 4 halamanWaspada DitunggangiMenkumham Yasonna Laoly menyebut, gelombang demo mahasiswa menolak RUU KPK dan RUU KUHP bisa ditunggangi sekelompok orang dengan tujuan politis.
Mengenai permintaan mahasiswa yang merasa tidak didengarkan anggota Dewan, Yasonna mengklaim, DPR telah membuka ruang diskusi. Dedi menambahkan, bentrok yang terjadi saat unjuk rasa mahasiswa di Bandung, gara-gara disusupi oleh kelompok Anarko.
Halahhhh....berapa banyak mahasiswa anarkis di banding rakyat yg tdk suka rusuh...Kita belom turun masih sabar SayaBersamaJokowi
Di dompleng kaum rusuh
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Selalu Absen di Sidang Umum PBB, Jokowi Diminta Belajar dari SoekarnoIndonesia mengalami kerugian besar karena tidak bisa memanfaatkan panggung internasional untuk kepentingan dalam negeri....
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »