Liputan6.com, Jakarta - Setelah selesai menggelar pertemuan dengan Anies Baswedan di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta, Jumat 27 Januari 2023, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman dan Jubir tim kecil Koalisi Perubahan, Sudirman Said bergegas untuk bersiap pergi ke Istanbul. Mereka terbang ke Turki dengan jadwal pesawat sekitar pukul 21.40 WIB.
"PKS akan menyampaikan dukungan eksplisit organisatoris kepada Anies pada rapat badan pekerja majelis Syura PKS yang bersamaan dengan Rakernas DPP PKS pada 24 Februari 2023," ujar dia. Namun kini, kata Shohibul, semua partai boleh mengajukan bakal calon presiden, dan tidak harus dari kader PKS. Sementara itu, Pengamat Komunikasi Politik Hendry Satrio sebelumnya meyakini koalisi perubahan dipastikan akan terbentuk. Terlebih setelah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan dukungannya kepada Anies Baswedan untuk maju sebagai Capres 2024.
Terkait dengan pertemuann Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dia menilai momen yang positif. Itu tergambar dari sikap Jokowi yang mengantarkan pulang Surya Paloh. "Tapi yang paling penting kalau narasi politik di belakang Anies itu perubahan-perubahan setengah hati ya tidak menarik. Pemilih Anies ini kan kritis, pemilih yang anti-Jokowi kalau tampilan ke publik tidak kritis dan anti-Jokowi, ya bisa bubar pemilihnya," Adi menandaskan.
Makanya, dia memastikan bila ketidakhadiran NasDem tidak mengurangi poin yang sudah dibahas sebelumnya. Termasuk pembahasan yang dilakukan sebelum berangkat deklarasi di kawasan Bandara Soekarno Hatta tersebut. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review mengungkapkan, jalan Anies Baswedan untuk menuju RI masih panjang dan terjal. Terbentuknya koalisi perubahan ini tidak menyurutkan gangguan yang bakal diterima oleh Anies dan pasangannya.
Awal tahun 2023, hubungan koalisi yang digadang-gadang siap mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024, rupanya memanas. NasDem, Demokrat, dan PKS yang sering membagikan kemesraannya mulai saling sindir. Menurut dia, PKB dan Gerindra memiliki kandidat internal partai untuk diusung masing-masing yang tentunya tidak mudah untuk diubah. Gerindra solid mendorong Prabowo sebagai capres, sementara PKB memiliki Cak Imin menjadi kandidat.
Karena itu, konteks layu sebelum berkembang nampak ketika PKS dan Demokrat belum menunjukkan ketegasan dukungan kepada Nasdem dan Anies pada beberapa minggu lalu. Menurut Putri, hal itu wajar dalam konteks masih berlangsungnya lobi politik antar partai ditambah juga dengan langkah masih membaca strategi koalisi partai lain.
PHP!
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »