Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum akan bebas dari penjara pada April 2023 mendatang. Selepas menjalani masa hukuman kasus korupsi, Anas berpeluang besar kembali terjun ke politik. Bahkan Partai Kebangkitan Nasional telah menyiapkan posisi strategis di partainya.
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Jakarta, Adi Prayitno melihat, PKN memang disiapkan sebagai landasan pacu bagi kebebasan Anas Urbaningrum. Hal itu jelas disampaikan Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika yang merupakan loyalis Anas. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini menuturkan bahwa PKN bisa dianggap sebagai replika politik Anas Ubaningrum yang akan berhadapan dengan Partai Demokrat. Bahkan PKN bisa dibilang sebagai antitesa partainya Susilo Bambang Yudhoyono .
"Yang jelas Anas bebas sangat banyak ditunggu oleh publik terutama Anas akan bicara secara transparan, secara blak-blakan terkait kasus hukum yang sedang membelitnya beberapa waktu lalu itu seperti apa, melibatkan siapa saja, dan seterusnya" ucap Adi menandaskan. Bahkan, Pendiri Lingkar Madani ini belum melihat PKN menjadi ancaman serius bagi Partai Demokrat pada Pemilu 2024 nanti.
"Makanya masa jeda 5 tahun ini bisa dimanfaatkan dia untuk membangun kembali, kalau dia ingin kembali ke politik ya. Membangun kembali pesonanya di dunia politik. Kalau sekarang ya saya sebut tadi, kawan-kawannya saja sudah di mana-mana, anak milenial juga sekarang siapa pula yang kenal," ucap Ray Rangkuti menandaskan.
"Kami hanya bernostalgia di angka yang dulu bersama-sama dengan kami. Sehingga banyak kan tuh teman-teman lama banyak. Jadi itu memang banyak bergabung, dan banyak juga dari Partai Hanura, Partai Berkarya, PKP Indonesia, jadi banyak," ujar Gede. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Di lokasi yang sama, Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menanggapi surat terbuka Anas Urbaningrum dari balik penjara yang menyinggung soal kezaliman dan kriminalisasi. Dia meminta Anas sebaiknya tidak melakukan bluffing alias menggertak maupun fitnah. "Saya kurang mengerti, tetapi saya kira Mas Anas tidak akan sejauh itu. Sudah cukup proses hukum sudah berlangsung dan kita juga mendoakan Mas Anas cepat lepas dari berbagai persoalan hukum dan mendoakan semoga tetap diberikan kesehatan," ujarnya.
sebaiknya Anas setelah bebas nanti bergabung ke Partai berlambang Banteng, seperti mantan ketua KPK era SBY.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »