REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Harga minyak naik lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Rabu waktu internasional atau Kamis pagi WIB. Kenaikan harga dipicu penurunan kekhawatiran tentang virus corona di China sebagai konsumen minyak terbesar dunia.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermidiate untuk pengiriman Maret, bertambah 1,24 dolar AS atau 2,4 persen, menjadi menetap di 53,29 dolar AS per barel. Data resmi menunjukkan kasus virus corona baru di China turun untuk hari kedua, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tidak ada cukup data untuk mengetahui apakah epidemi itu sedang diatasi.
China diperkirakan akan memangkas suku bunga pinjaman pada Kamis untuk membatasi kerusakan dari penutupan bisnis dan pembatasan perjalanan. Ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah memberlakukan penutupan kota dan pembatasan perjalanan guna menahan virus yang kini telah menewaskan lebih dari 2.000 orang.
Pekan ini, harga minyak didukung oleh keputusan AS untuk memasukkan anak perusahaan Rosneft Rusia ke daftar hitam. Menurut pemerintahan Presiden Donald Trump, Rusia memberikan bantuan keuangan bagi pemerintah Venezuela. Memburuknya pasokan dari Libya karena blokade pelabuhan dan ladang minyak juga memperketat pasar minyak mentah serta menopang harga.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »