"Selama ini kan harga murah, jadi banyak yang beralih ke tanaman lain. Jadi sesuai hukum pasar, ketika yang usaha sedikit, harganya naik," ujar Tarmizi saat dihubungi Kompas.com, Rabu .Menurut Tarmizi, kenaikan harga kali ini belum terlalu signifikan. Namun tetap sebagai kabar baik di kalangan petani.Petani lainnya, Hendra, menyambut gembira dengan tren kenaikan harga lada. Setidaknya lonjakan harga bisa memperbesar margin keuntungan yang didapat.
"Pupuk dan junjung itu makan biaya dan pemeliharaan sampai tiga tahun," ujar Hendra yang berkebun di daerah Kace, Bangka.Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Bangka Belitung, Deki Susato, mengatakan, kenaikan harga lada tak lepas dari upaya bersama masyarakat dan pihak terkait. "Mulai dari menjaga kualitas, membuat hilirisasi, mengatur tata niaga sampai dengan membuat terobosan pasar bekerja sama dengan bursa JFC dan PT Kliring Berjangka Indonesia sebagai penjamin," kata Deki dalam keterangan tertulis, Rabu .
Dia menuturkan, kenaikan harga lada juga ditopang berbagai elemen seperti timsus jaya lada, TP4L, BP3L, koperasi petani lada, dan dewan rempah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »